Menyajikan Berbagai Info menarik meliputi Info Pendidikan dan Teknologi Informasi

Usaha dan Proses Termodinamika serta contoh pembahasan soal





TERMODINAMIKA

Termodinamika merupakan salah satu cabang fisika yang mempelajari mengenai perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk lain utamanya pada perubahan dari energi panas ke dalam bentuk energi lain. Secara harfiah, termodinamika merupakan studi tentang kalor berpindah. Perubahan-perubahan energi dalam termodinamika didasarkan pada dua hukum: 1) hukum termodinamika pertama yang erat hubungannya dengan hukum kekekalan energi, 2) hukum termodinamika kedua yang memberi batasan apakah suatu proses dapat terjadi atau tidak. Dalam termodinamika kita tidak membutuhkan besaran mikroskopis. berbeda dengan teori kinetik. Semua proses termodinamika dapat dinyatakan dalam besaran makroskopis seperti tekanan, kerapatan, volume, kapasitas suhu dll.
Secara umum istilah penting pada termodinamika diantaranya:
  • Sistem adalah keadaan atau benda yang menjadi fokus perhatian kita. Sistem terdiri atas sitem terbuka dan sistem tertutup.
  1. Sistem terbuka adalah sistem apabila materi, panas, dan kerja (usaha) dari luar dapat masuk dalam ke sistem.
  2. Sistem tertutup adalah sistem apabila panas dan kerja (usaha) dari luar dapat masuk ke dalam sistem tetapi materi tidak dapat masuk sistem.
  3. Sistem terisolasi adalah suatu sistem jika panas, usaha, dan materi tidak dapat menembus kedalam sistem.
  • Lingkungan adalah benda atau keadaan di luar sistem. Contoh: Pada suatu tabung yang berisi gas. Gas menjadi fokus analisis kita dinamai sistem dan daerah di luar gas merupakan lingkungan. Tabung dinamakan pembatas sistem.
  • Proses merupakan perubahan dari suatu sistem ke sistem lain.
  • Siklus termodinamika adalah suatu rangkaian proses sedemikian rupa sehingga keadaan akhirnya memiliki keadaan sama dengan keadaan awal.
  • Kuasistatik adalah cara suatu proses berubah (biasanya berlangsung sangat lambat) hingga sistem senantiasa hampir selalu berada dalam keadaan keseimbangan setiap saat.
  • Keseimbangan termal adalah suatu keadaan dimana pada dua sistem yang dikontakkan tidak terjadi perpindahan panas (suhu kedua sistem sama besar)
Gambar 1: Silinder dan Piston

USAHA/KERJA GAS
Usaha yang dilakukan oleh gas dapat dirumuskan sebagai berikut:
W = F s = P. A . delta s
W = P. delta V
Keterangan:
W = usaha yang dilakukan gas (J)
P  = tekanan gas (N/m2)
deltaV = perubahan volume (m3)

Jika gas melakukan usaha pada lingkungan maka gas mengembang/memuai (VB > VA) , artinya deltaV = VB – VA bertanda positif sehingga W bernilai positif.

Jika pada gas dilakukan usaha oleh lingkungan, maka gas memampat/menyusut (VB < VA) , artinya deltaV = VB – VA bertanda negatif sehingga W bernilai negatif.
Konversi satuan yang perlu Anda ketahui:
1 atm = 1 x 105 Pa
1 L     = 1 dm3 = 10-3 m3


PROSES TERMODINAMIKA GAS
Berbagai proses termodinamika diantaranya:
a.    Proses Isobarik
Proses isobarik merupakan proses perubahan variabel keadaan sistem pada tekanan yang konstan. Karena P konstan maka:
P/T = n R/V
Usaha yang dilakukan adalah:
W = P deltaV = P (V2 – V1)
b.   Proses Isokhorik
Proses isokhorik merupakan proses dimana volume gas dipertahankan tetap. Karena volume gas konstan, maka:
P/T = n R/V = konstan
sehingga usaha yang dilakukan adalah:
W = P deltaV = 0
c.    Proses Isotermal
Proses isotermal merupakan suatu proses dimana suhu gas dipertahankan tetap. Karena suhu konstan maka:
P V = n R T = C atau P = C/V
usaha yang dilakukan adalah:
W = n R T ln V2/V1
d.   Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah proses perubahan sistem dimana tidak ada kalor yang masuk atau keluar sistem yang dinyatakan dalam hubungan tekanan P, volume V, dan suhu T dan dinyatakan sebagai berikut:
P1 V1 γ = P2 V2 γ    dan      r1 V1 γ = r2 V2γ
usaha yang dilakukan gas adalah:
W = (P1 V1) – (P2 V2) / γ – 1
W = 3/2 n R deltaT
     dimana γ  = konstanta laplace ( γ = Cp/Cv)
                 W = usaha yang dilakukan gas (J)


HUKUM I TERMODINAMIKA
Hukum pertama termodinamika berbunyi “Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi dapat dikonversi dari suatu bentu ke bentuk yang lain”. Hukum pertama adalah prinsip kekekalan energi yang memasukan kalor sebagai model perpindahan energi. Menurut hukum pertama menyatakan bahwa jumlah panas yang ditambahkan dan usaha yang dilakukan pada sistem sama dengan perubahan energi internal sistem. Energi didalam suatu benda dapat ditingkatkan dengan cara menambahkan kalor ke benda atau dengan melakukan usaha pada benda. Hukum pertama tidak membatasi arah perpindahan kalor yang dapat terjadi.
Aplikasi : Mesin-mesin pembangkit energi dan pengguna energi. Semuanya hanya mentransfer dengan berbagai cara.

Adapun secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
deltaU = Q – W atau Q = deltaU + W
keterangan:
Q           = kalor (J)
W          = usaha (J)
deltaU   = perubahan energi dalam

Ketentuan:
a.       Kalor Q positif jika diberikan pada sistem/sistem menerima panas.
b.      Kalor Q negatif jika keluar sistem/sistem melepas panas.
c.       Usaha W positif jika melakukan usaha pada sistem/sistem melakukan kerja.
d.      Usaha W negatif jika menerima usaha dari sistem/sistem menerima kerja.
e.       deltaU negatif jika energi dalam sistem berkurang.
f.       deltaU positif jika energi dalam sistem bertambah.

PERUBAHAN ENERGI DALAM
Dalam teori energi kinetik gas, gas terdiri dari molekul-molekul. Tiap molekul bergerak karena mempunyai energi. Jumlah dari energi yang dimiliki oleh tiap molekul ii dinamakan energi dalam gas. Nah, Pada sistem gas monoatomik, masing-masing molekul mempunyai 3 derajat kebebasan sehingga energi tiap molekul adalah 3/2 k T. Perubahan energi dalam hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir. Energi dalam berbanding lurus dengan suhu. Untuk gas monoatomik, besarnya perubahan energi dalam adalah:
deltaU = 3/2 N k deltaT    atau   deltaU = 3/2 n R deltaT

PENERAPAN HUKUM 1 TERMODINAMIKA
a.    Proses Isotermal
Pada proses isotermal tidak ada perubahan suhu karena suhu tetap. Hal ini menyebabkan energi dalam sistem tidak akan berubah sehingga deltaU = 0. Jadi hukum 1 termodinamika menjadi:
Q = W = n R T (ln V2/V1)
b.   Proses Isokhorik
Pada proses ini tidak ada perubahan volume karena volume tetap maka sistem tidak bisa melakukan kerja pada lingkungan. Demikian juga sebaliknya, lingkungan tidak bisa melakukan kerja pada sistem. Olehnya itu, jika gas menerima kalor dalam proses ini maka kalor tersebut digunakan seluruhnya dalam perubahan energi dalam sehingga hukum 1 termodinamika menjadi:
Q = deltaU
Artinya Dalam proses isokhorik, seluruh panas yang diterima sistem digunakan sepenuhnya untuk menaikkan energi dalam sistem. Sedangkan, panas yang dilepaskan oleh sistem akan menurunkan energi dalam sistem.
c.    Proses Isobarik
Dalam proses isobarik tekanan tetap maka perubahan energi dalam (delta U), kalor (Q), dan kerja (W) pada proses isobarik tidak ada yang bernilai nol. Dengan demikian, Persamaan hukum pertama termodinamika tetep utuh seperti semula. Sehingga hukum termodinamika tetap menjadi:
Q         = W + deltaU = P deltaV + deltaU
deltaU = Q –W
W        = P(V2 – V1)
d.   Proses Adiabatik
Proses adibiatik bisa terjadi pada sistem tertutup yang terisolasi dengan baik.Untuk sistem tertutup yang terisolasi dengan baik,biasanya tidak ada kalor yang dengan seenaknya mengalir kedalam sistem atau meninggalkan sistem. Proses adibiatik juga bisa terjadi pada sistem tertutup yang tidak terisolasi. Proses dilakukan dengan sangat cepat sehingga kalor tidak sempat mengalir menuju sistem atau meninggalkan sistem.
Dalam proses adiabatik tidak ada panas yang masuk dan keluar sehingga Q = 0. Artinya pada proses adiabatik seluruh kerja yang dilakukan/diterima gas digunakan untuk menurunkan/menaikkan energi dalam gas. Secara sistematik dituliskan:
Q = -deltaU

Hukum pertama termodinamika dapat diterapkan pada manusia yakni agar dapat bertahan hidup. Setiap mahluk hidup, baik manusia, hewan atau tumbuhan tentu saja membutuhkan energi. Kita tidak bisa belajar, jalan-jalan, jika kita tidak berdaya karena kekurangan energi. 


KAPASITAS KALOR GAS

Kapasitas kalor adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar satu kelvin. Adapun rumusannya :
Cv = Q/∆T atau Qv = Cv. ∆T
Pada gas monoatomik kapasitas kalor terdiri dari dua yakni:
a.       Kapasitas kalor pada volume tetap (Cv)
Cv = 3/2 n R
b.      Kapasitas kalor pada tekanan tetap (Cp)
Cp = 5/2 n R
Pada gas diatomik dan poliatomik, kapasitas kalor bergantung pada derajat kebebasan gas yakni:
a.       Untuk Suhu rendah kurang lebih 250 K
Cv = 3/2 n R dan Cp = 5/2 n R
b.      Untuk suhu sedang kurang lebih 500 K
Cv = 5/2 n R dan Cp = 7/2 n R
c.       Untuk suhu tinggi kurang lebih 1000 K
Cv = 7/2 n R dan Cp = 9/2 n R
Tetapan laplace γ  adalah hasil bagi antara kapasitas kalor gas pada tekanan tetap dengan kapasitas kalor gas pada volume tetap. γ  = Cp/Cv = Cp.m/Cv.m = Cv/Cp = 1. Secara teoritis nilai γ sebagai berikut:
a.       Gas Monoatomik
γ = Cp/Cv = (5/2 n R)/(3/2 n R) = 5/3 = 1,67
b.      Gas Diatomik
γ = Cp/Cv = (7/2 n R)/(5/2 n R) = 7/5 = 1,4
 


Demikian uraian mengenai Termodinamika, semoga bermanfaat. Terimakasih telah berkunjung ke portal kami.
 

0 komentar:

Posting Komentar