Menyajikan Berbagai Info menarik meliputi Info Pendidikan dan Teknologi Informasi

Teori Kinetik Gas dan Gas Ideal





Teori kinetik gas menjelaskan mengenai sifat-sifat gas seperti tekanan dengan menggunakan hukum-hukum Newton terhadap gerak partikel-partikel atau molekul-molekul gas dan beberapa anggapan terhadap gas ( gas ideal ). Teori yang memandang gas dari sudut pandang mikroskopis disebut teori kinetik gas. Besaran-besaran seperti suhu, volume dan tekanan gas disebut besaran makroskopis. Besaran makroskopis adalah besaran yang dapat diukur langsung seperti suhu dapat diukur dengan termometer dan tekanan dapat diukur dengan langsung dengan barometer. Pada penjelasan portal ini, kita akan memfokuskan pandangan pada mikroskopis gas yang berarti kita menganggap gas sebagai kumpulan molekul-molekul ukuran yang sangat kecil.

GAS IDEAL
Kebanyakan gas pada suhu ruang dan tekanan sekitar 1 atmosfir dapat dianggap sebagai gas ideal. Beberapa anggapan dasar model gas yang diusukan para ahli fisika yang dibuat untuk gas ideal dalam teori kinetik adalah sebagai berikut:
  1.  Gas terdiri atas partikel - partikel yang biasa dinamakan molekul. Setiap molekul bisa terdiri dari monoatomik (satu atom), diatomik (dua atom), dan poliatomik (lebih dari dua atom).
  2.  Molekul-molekul bergerak dalam lintasan lurus dengan kelajuan tetap yang taat pada hukum gerak Newton dan secara acak. Arti dari bergerak acak adalah molekul memiliki kemungkinan sama untuk bergerak ke segala arah dengan kecepatan yang berbeda-beda.
  3. Tumbukan antar molekul-molekul gas ataupun antara molekul dengan dinding wadahnya bersifat elastis sempurna. Artinya, tidak ada kehilangan energi. Setelah tumbukan tidak terjadi perubahan energi kinetik total molekul. Daam tumbukan ini energi kinetik dan momentum adalah kekal.
  4. Gaya-gaya yang bekerja diantara molekul diabaikan kecuali gaya impus selama tumbukan berlangsung. Hal ini mengakibatkan selama tidak bertumbukan molekul-molekul gas dapat dianggap sebagai partikel yang bergerak bebas tanpa ada hambatan (partikel bebas).
  5. Jumlah molekul gas sangat banyak. Ukuran molekul-molekul sangat kecil dibandingkan dengan jarak antara dua molekul sehingga molekul dapat dianggap sebagai benda titik
  6. Ketika terjadi tumbukan, selang waktunya berlangsung sangat singkat.
Gambar 1: Model Gas


HUKUM – HUKUM GAS
Teori kinetik gas berkaitan dengan hukum-hukum gas Olehnya itu, kita harus mengetahui bagaimana hukum-hukum gas tersebut. Hukum-hukum gas terdiri atas 4 hukum diantaranya
a.    Hukum Boyle
Menurut hukum Boyle, pada suhu tetap (isotermal), volume gas berbanding terbalik dengan tekanan yang diberikan asalkan suhu gas dipertahankan konstan.

b.    Hukum  Charles
Pada hukum Charles ketika tekanan gas dipertahankan tetap (isobarik) maka volume gas sebanding dengan suhu absolutnya.

c.    Hukum Gay Lusac
Pada hukum tekanan menyatakan bahwa tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya asalkan volumenya dipertahankan tetap (isobar).

d.    Hukum Boyle-Gay Lussac
Berdasarkan penggabungan hukum Boyle dan hukum Gay Lussac


PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEAL
adapun istilah-istilah kimia yang berhubungan dengan gas ideal diantaranya:
1.    Pengertian 1 mol gas adalah sejumlah gas yang mengandung bilangan avogadro (NA) = 6,02 x 1023 molekul/mol atau (NA) = 6,02 x 1026 molekul/kmol
2.    Massa atom relatif (Ar)  adaah perbandingan massa atom suatu unsur terhadap massa atom unsur ain.
3.    Massa moekul relatif (Mr) adalah jumlah seluruh massa atom relatif (Ar) dari atom-atom penyusun suatu senyawa.
4.    Mol (n) adaah perbandingan massa (m) suatu partikel terhadap massa relatifnya (Ar atau Mr).
Hubungan antara mol, massa, jumlah partikel sebagai berikut:
n      = m/Mr
m     = n . Mr
NA  = N/n
N     = n NA

Adapun persamaan keadaan gas ideal sebagai berikut:
PV/T = N
PV/T = kN
PV    = kNT

Apabila N = n NA dan NAk = R, maka persamaan umum gas ideal sebagai berikut:
PV = n R T
keterangan:
k   = konstanta Boltzmann (1,38 x 10-23 J/K)
R  = konstanta gas umum (8,314 J/mol K = 0,082 L atm/mol K)
V  = volume gas (m3)

Catatan:
R = 8314 J kmol-1K-1 jika satuan-satuan P,V, T dalam SI, dan n dalam kmol.
R = 8,314 J mol-1K-1 jika satuan-satuan P,V, T dalam SI, dan n dalam mol.
R = 0,082 L atm mol-1K-1 jika satuan-satuan P,V, T dalam SI, dan n berturut-turut atm, L, K, dan mol.
Konversi satuan-satuan lainnya:
1 atm = 1 x 105 Pa
1 L    =  1 dm3 = 10-3m3 = 103 cm3


TEORI EKUIPARTISI ENERGI
Teori ekuipartisi energi menyatakan bahwa jika sejumlah besar partikel yang memenuhi hukum gerak Newton pada suatu sistem dengan suhu mutlak T, maka energi yang tersedia terbagi merata pada setiap derajat kebebasan sebesar ½ kT. Artinya tiap molekul memiliki v (derajat kebebasan) sehingga energi mekanik rata-rata permolekul, rata-rata EM, atau energi kinetik rata-rata per molekul, rata-rata EK dinyatakan rata-rata EM = rata-rata EK = v (1/2kT), Derajat kebebasan merupakan setiap cara bebas yang dapat digunakan oleh partikel untuk menyerap energi. Derajat ini menunjukkan banyaknya bentuk energi yang dimiliki oleh benda itu. Bentuk-bentuk energi ini harus tidak saling bergantungan.

Gas Monoatomik
Gas monoatomik adalah gas yang beratom tunggal. Pada molekul ini, gas hanya melakukan gerak translasi. Energi yang digunakan untuk gerak translasi memiliki arah sumbu X,Y dan Z (1/2mvx2, 1/2mvy2, dan 1/2mvz2). Olehnya itu ada tiga derajat kebebasan. Energi dalam (U) gas monoatomik dirumuskan sebagai berikut:
U = N Ek = 3/2 N k T = 3/2 n R T

Gas Diatomik
Molekul gas diatomik pada suhu rendah (kurang lebih 250 K). Molekul ini melakukan gerak translasi dengan komponen energi kinetik (1/2mvx2, 1/2mvy2, dan 1/2mvz2). Olehnya itu, molekul gas ini memiliki tiga derajat kebebasan.
Ek = 3/2 k T
U  = 3/2 n R T

Molekul gas diatomik pada suhu sedang (kurang lebih 500 K). Molekul ini melakukan gerak translasi (Ekx, Eky, dan Ekz) dan gerak rotasi (Eky dan Ekz). Olehnya itu, molekul gas pada suhu ini memiliki lima derajat kebebasan.
Ek = 5/2 k T
U  = 5/2 N k T  = 5/2 n R T

Molekul gas diatomik pada suhu tinggi (kurang lebih 1000 K). Molekul ini melakukan gerak translasi  (Ekx, Eky, dan Ekz) dan gerak rotasi (Eky dan Ekz) dan gerak vibrasi (Ek dan Ep). Olehnya itu, memiliki tujuh derajat kebebasan.
Ek = 7/2 k T
U  = 7/2 N k T = 7/2 n R T


Contoh Soal 1
Tentukan jumlah partikel Z, Jika  gas Z berada di dalam tabung dengan tekanan 3 atm dan volume 5 liter tabung berada di suatu ruangan pada suhu 1000C.
jawab:
Diketahui:
P  = 3 atm
V = 5 liter
T  = 1000C = 1000C + 273 K = 373 K
R  = 0,082 L atm/mol K
Ditanyakan: N.......?
Penyelesaian:
PV = n R T 
    n = PV / RT
       = (3 x 5)/(0,082 x 373)
       = 15/30,586
       = 0,490 mol
   N = n NA
       = 0,490 . (6,02 x 1023)
       = 2,95 x 1023 molekul


Contoh Soal 2
Tentukan massa moleku relatif (Mr) suatu gas yang bermassa 800 gram pada suhu 500 K dengan volume 500 liter dan tekanan 3 atm.
jawab:
Diketahui:
m  = 800 gram
V  = 500 liter
T  = 500 K
P   = 3 atm
Ditanyakan: Mr.......?
Penyelesaian:
PV = n R T 
PV = (m/Mr)  (R T) 
Mr = m R T / P V
      = (800 . 0,082 . 500) / (3 . 500)
      = 32800 / 1500
      = 21,87
      
  
Contoh Soal 3
Jika 0,4 mol gas ideal berada didalam wadah yang bervolume 10 liter dan tekanannya 1 atm Tentukan:
a.    Suhu gas tersebut
b.    Volume gas jika suhu menjadi setengahnya dan tekanannya dikalikan dua
jawab:
Diketahui:
n   = 0,4 mol
V  = 10 liter = 10 x 10-3 m3 = 0,01 m3
T   = 500 K
P   = 1 atm = 105 Pa
Ditanyakan:
a.       T...?
b.      V (jika T2 = ½ T1 dan P2 = 2P1)
Penyelesaian:
a.       T  =  P V/ n R
    =  (105 x 0,01) / (0,4 x 8,314)
    =  1000 / 3,3256
    = 300,7 K
b.      V = n R T / P
    = (0,4 . 8,314 . 150,35) / (2 x 105)
    = 500 / 2 x 105
      = 2,5 x 10-3  m3
    = 2,5 L

Demikian uraian mengenai Teori Kinetik Gas Dan Gas Ideal, semoga bermanfaat. Terimakasih telah berkunjung ke portal kami.



0 komentar:

Posting Komentar