Pada dasarnya pemuaian
dapat memunculkan masalah dan manfaat. Adapun manfaat pemuaian diantaranya:
a.
Pemasangan roda di ban baja.
b.
pembuatan keping bimetal yang bermanfaat
pada termostat, lampu sen kendaraan, dll
c.
penggilingan logam pada pembuatan badan
kapal
Masalah yang
diakibatkan dari pemuaian:
a.
Jembatan dapat melengkung
b.
Rel kereta api melengkung.
c.
Kaca jendela retak.
PEMUAIAN
ZAT PADAT
Jika suatu zat padat dipanaskan, akan memuai ke
segala arah. Dalam hal ini, pemuaian zat padat ada 3 yaitu pemuaian panjang,
luas dan volume.
a. Pemuaian
panjang
Ketika zat padat dipanaskan dengan
mengabaikan lebar dan tebal terhadap panjangnya, maka akan mengalami pemuaian
panjang. Seperti, jarum dan kawat logam mengalami pemuaian saat dipanaskan. Persamaan
pertambahan panjang logam dapat dirumuskan sebagai berikut:
b. Pemuaian
Luas
Sebuah pelat akan mengalami pemuaian
luas, apabila suatu pelat zat padat dipanaskan. Namun, tinggi dan tebal zat
padat tersebut harus diabaikan terhadap luasnya. Pemuaian bidang atau luas
adalah perkalian pemuaian panjang kali panjang. Persamaan
pemuaian luas yaitu:
Pemuaian volume dapat
diartikan pertambahan terhadap suatu volume benda karena benda tersebut
menerima kalor. Perubahan volume dapat terjadi pada benda jika benda tersebut
mempunyai ukuran panjang, lebar dan ketebalan benda contohnya adalah kubus, dan
air.
Untuk menentukan
koefisien muai volume yaitu dengan cara 3 kali koefisien muai panjang karena
volume tidak lain adalah bentuk lain panjang dalam 3 dimensi sehingga
persamaannya menjadi:
PEMUAIAN
ZAT CAIR
Pada
pemuaian zat cair tidak mengalami muai panjang dan muai luas. Akan tetapi
mengalami muai volume. Sehingga persamaan untuk pemuaian zat cair yaitu:
Dari persamaan diatas tidak berlaku bagi air pada suhu antara 0°C - 4°C hal ini disebabkan adanya anomali air pada daerah suhu tersebut. untuk suhu diluar daerah tersebut maka persamaanya berlaku. Sementara Semakin tinggi suhu diberikan zat cair maka semakin besar muai volume zat cair tersebut. pemuaian zat cair yang dimiliki masing-masing jenis zat cair akibatnya meskipun pada awalnya volume zat cair sama akan tetapi setelah dipanaskan maka volume zat cair akan berbeda. pemuaian pada volume zat cair ada kaitannya dengan Pemuaian tekanan terhadap peningkatan suhu. Grafik dibawah adalah hubungan tekanan terhadap peningkatan suhu.
Pengertian titik tripel yaitu titik
dimana pertemuan antara wujud cair padat dan gas.
PEMUAIAN
GAS
Seperti halnya dengan pemuaian zat cair, pemuaian
gas juga mengalami pemuian volume. Namun jika ditinjau dari kenaikan suhu yang
sama maka pemuaian volume gas lebih besar daripada pemuaian volume zat cair.
Selain itu, gas juga dapat mengalami pemuaian tekanan pada volume tetap,
pemuaian gas yang memenuhi hukum Boyle, hukum Charles, hukum Guy lussac, hukum Tekanan.
a. Hukum
Boyle
Menurut hukum Boyle, pada suhu tetap
(isotermal), volume gas berbanding terbalik dengan tekanan yang diberikan
asalkan suhu gas dipertahankan konstan. Secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut:
P
sebanding 1/V
P
V = C
P1V1
= P2V2
Dimana;
P1
= Tekanan gas mula-mula P2 = Tekanan gas akhir
V1=
Volume gas mula-mula V2
= Volume gas akhir
Apabila
piston ditekan hingga volume gas menjadi setengah dari volume semula maka
tekanan gas akan menjadi dua kali lipat, asalkan suhu gas dipertahankan tetap.
b. Hukum Charles
Pada
hukum Charles ketika tekanan gas dipertahankan tetap (isobarik) maka volume gas
sebanding dengan suhu absolutnya. Secara matematis dituliskan sebagai berikut:
V
sebanding T
V/T = C
V1/T1
= V2/T2
Dimana;
T1
= Suhu absolut gas mula-mula T2 = Suhu absolut gas akhir
V1=
Volume gas mula-mula V2 = Volume gas akhir
Berdasarkan hukum ini disimpulkan bahwa,
jika gas dipanaskan hingga suhunya menjadi dua kali lipat, maka volume gas juga
akan menjadi dua kai lipat asalkan tekanan gas dipertahankan tetap. Pada suhu
absolut dinyatakan dalam K (Kevin). Hubungan antara suhu kelvin (K) dan suhu
Celcius (C) dinyatakan dengan rumus : K = C + 273.
c. Hukum
Gay
Lusac
Pada
hukum tekanan menyatakan bahwa tekanan gas sebanding dengan suhu
mutlaknya asalkan volumenya dipertahankan tetap (isobar).
P
sebanding T
P/T = C
P1/T1
= P2/T2
Dimana;
T1
= Suhu absolut gas mula-mula T2
= Suhu absolut gas akhir
P1
= Tekanan gas mula-mula P2
= Tekanan gas akhir
Jika
gas dipanaskan pada volume tetap hingga suhunya dua kali suhu semula, maka
tekanan gas menjadi dua kai lipat tekanan semula.
d. Hukum
Boyle-Gay Lussac
CONTOH SOAL
Soal
1
Sebatang
kawat mempunyai panjang mula-mula 50 cm pada suhu 100 C. Apabila
koefisien muai panjangnya 1,1 x 10-5/0C. Berapakah
panjang kawat pada suhu 500 C!
Soal 2
Jika
dua rel kereta terbuat dari baja memiliki panjang masing-masing 20 m pada suhu 200C
akan disambung untuk membentuk suatu lintasan kereta. Suhu maksimum adalah 400C
dan koefisien baja = 11 x 10-6/0C. Berapakah lebar celah
minimum yang harus disediakan diantara kedua sambungan rel?
Jawab:
Soal 3
Alfi
memiliki bejana baja yang volumenya 5 L. Terdapat 95% volumenya berisi alkohol.
Apabila suhu awal bejana 00C dan dipanaskan sampai pada suhu 800C.
Berapakah volume alkohol yang tumpah?
Jawab:
Demikian uraian mengenai Pemuaian, semoga bermanfaat. Terimakasih telah berkunjung ke portal kami.
Mau nanya,itu yg no 1 kenapaya 4,4 nya dikali 2?
BalasHapus