Perambatan
Kalor
|
Jika
ada dua buah benda yang bersentuhan maka akan terjadi yang namanya perpindahan
kalor dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah.
Akan tetapi sebuah benda yang bersuhu lebih tinggi daripada suhu lingkungannya,
maka benda tersebut akan merambatkan energi sampai terjadinya kesetimbangan
termal, yang artinya bahwa suhu benda sama dengan suhu lingkungan. Adapun hubungan
anatara banyaknya kalor yang diserap oleh benda terhadap kalor jenis benda yang
dijabarkan dalam persamaan sebagai berikut:
Dari
penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar kalor jenis suatu
benda, maka kemampuan benda tersebut menyerap kalor semakin besar.
2
Kalor Jenis
Kalor
jenis dapat diartikan sebagai banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh suatu zat
untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1
C.
Kapasitas Kalor
Kapasitas
kalor diartikan sebagai banyaknya kalor yang dibutuhkan suatu benda untuk
menaikkan suhu 1
C
P Perubahan Wujud Zat
P Perubahan
wujud zat ada 3 yaitu: padat, cair dan gas.
1.
Kalor penguapan atau pengembunan
Perbedaan
antara kalor uap dan kalor embun yaitu:
Kalor
uap dapat didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 kg
zat cair menjadi uap. Sedangkan kalor embun diartikan sebagai kalor yang
dilepaskan untuk mengubah wujud 1 kg uap menjadi cair. Kalor embun/kalor uap
suatu zat jika dilambangkan L, maka untuk menguatkan atau mengembungkan zat
yang massanya memerlukan kalor sebanyak:
Q = m Lu
|
Dimana
Lu dilambangkan sebagai kalor uap (J/Kg)
2. Kalor
Peleburan dan Pembekuan
Kalor
lebur yaitu kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 kg zat padat menjadi
cair, sedangkan kalor beku adalah kalor yang dilepaskan untuk mengubah wujud 1
kg zat cair menjadi padat. Salah satu contohnya yaitu es batu yang dpanaskan
pada suhu 0
C dan tekanan udara 1 atmosfer maka
dipastikan es batu akan mulai mencair, maka pada saat es batu mencair
dibutuhkan kalor. Sebaliknya jika air didinginkan maka air itu akan membeku.
Jadi peristiwa pembekuan tersebut akan diikuti pelepasan kalor.
Jika
kalor lebur atau kalor beku suatu zat adalah L untuk melebur atau membeku zat yang
massanya m, maka akan memerlukan kalor yaitu:
Q = m Lb
|
3. Perubahan
Wujud Es menjadi Uap
Sejumlah
es batu yang pada suhunya dibawah 0
C dipanaskan sampai suhu naik diatas 100
C maka sejumlah es batu tersebut
seluruhnya akan berubah wujud menjadi uap.
Hukum Kekalan Energi kalor
Adapun beberapa kalor
jenis untuk beberapa zat pada suhu
C, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Nama Zat
|
Kalor Jenis
(J/Kg
)
|
Aluminium
|
900
|
Alkohol
|
2400
|
Tembaga
|
390
|
Gelas
|
840
|
Besi/Baja
|
450
|
Timbal
|
130
|
Raksa
|
140
|
Perak
|
230
|
Kayu
|
1700
|
Es
|
2100
|
Air
|
4186
|
Cara Perpindahan Kalor
Ada 3 cara perpindahan kalor yaitu
1.
Konduksi
Arti dari
konduksi yaitu suatu perpindahan kalor yang dilakukan melalui zat perantara
akan tetapi selama terjadi perpindahan kalor tidak diikuti dari
partikel-partikel zat perntara. Secara matematis dinyatakan dengan persamaan
sebagai berikut:
Dari persamaan diatas
dapat disimpulkan bahwa perpindahan kalor secara konduksi berbanding lurus
terhadap luas penampang, koefisien konduksi termal serta beda suhu antara kedua
ujung logam dan berbanding terbalik dengan panjang logam penghantar logam.
2.
Konveksi
Pengertian konveksi
adalah perpindahan kalor yang disertai dengan gerakan partikel – partikel zat
perantaranya.
Perpindahan kalor
secara konveksi dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
3.
Radiasi
Arti radiasi yakni
proses perpindahan kalor yang tidak membutuhkan zat perantara
Besarnya energi
persatuan waktu dipancarkan permukaan sebuah benda kelingkungannya dikemukakan
oleh Josef Stefan melalui persamaan sebagai berikut:
Sedangkan untuk benda
yang sempurna, e =1. Untuk benda lain harga e kurang dari satu. Maka dapat
disimpulkan bahwa harga e bergantung dari warna benda serta kekasarannya.
Contoh
Soal 1
Berapa
kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 gram es -400C menjadi 1 gram
uap 1200C. Apabila kalor jenis es = 0,5kal/g0C, kalor
jenis air = 1kal/g0C, kalor lebur es = 80 kal/g, dan kalor didih air
= 540 kal/g.
jawab:
Diketahui:
m
= 1 gram
cair
= 1kal/g0C
ces = 0,5kal/g0C
Llebur = 80
kal/g
Ldidih
= 540 kal/g.
Ditanyakan:
Q.......?
Penyelesaian:
Q1
= m ces (T2-T1) = 1 . 0,5 . (0-(-40)) = 0,5 . 40 = 20 kal
Q2
= m Llebur = 1
. 80 = 80
kal
Q3
= m cair (T2-T1) = 1 . 1. (100-0) = 100 . 0 = 100 kal
Q4
= m Ldidih = 1 . 540 = 540
kal
Q5
= m cair (T2-T1) = 1 . 1 . (120-100) = 70 kal
Qterima
= Q1 + Q2 + Q3 +
Q4 + Q5
= 20 kal + 80 kal + 100 kal + 540
kal + 70 kal
=
810 kal
Contoh
Soal 2
Jika
sebuah mobil terios bermassa 1200 kg bergerak dengan kelajuan 20 m/s direm
sampai berhenti. Anggaplah seluruh energi kinetik mobil terios tersebut diubah
menjadi energi kalor dalam rem cakram yang mempunyai massa 25 kg. Cakram
tersebut dibuat dari besi dengan kalor jenis 450 J/kg0C. Hitung
kenaikan suhu pada rem cakram mobil terios?
jawab:
Diketahui:
mmobil = 1200 kg
v = 20
m/s
mcakram
= 25 kg
cbesi = 450 J/kg0C
Ditanyakan:
delta T.....?
Penyelesaian:
Ek = Q
½ . m . v2 = mcakram
. cbesi . delta T
½ . 1200 . 202
= 25 . 450 . delta T
600 . 400 = 11250 delta T
delta T = 21,33 0C
Contoh
Soal 3
Air
100 kg dipanaskan oleh pemanas listrik 5 kW. Hitunglah waktu yang diperlukan
untuk memanaskan air tersebut dari suhu 20 0C menjadi 50 0C
jika diketahui cair sebesar 4.200 J/kg0C.
jawab:
Diketahui:
m = 100 kg
T1 = 500C
T2
=
200C
P = 5 kW
= 5000 W
cair = 4.200 J/kg0C.
Ditanyakan:
t ....?
Penyelesaian:
Wlistrik = Q
P . t = Q
5000 . t = m cair (T2-T1)
5000 . t = 100 kg . 4.200 J/kg0C
. (500C-200 C)
t = 126 x 105/5000
t = 2520 sekon
4) Aluminium
bermassa 3Kg dengan suhu 25
menerima kalor sebesar 270KJ. Kalor jenis
Aluminium = 900J/Kg
, maka berapakah suhu akhir aluminium?
5)
Sebuah logam x dimasukkan kedalam
kalorimeter, dimana massa logam X sebesar 0,5Kg, suhu mula-mulanya 100°C.
Kalorimeter terbuat dari bahan polisterina. Dan didalam kalorimeter terdapat
air sebanyak 2Kg, dimana suhunya 25°C. Setelah logam X tersebut dimasukkan
didalam kalorimeter, maka diperolehlah kesetimbangan termal. Pada suhu 32°C,
maka berapakah massa logam X tersebut.?
Demikianlah uraian mengenai Kalor, semoga bermanfaat. Terima kasih telah berkunjung ke portal kami.
0 komentar:
Posting Komentar