Menyajikan Berbagai Info menarik meliputi Info Pendidikan dan Teknologi Informasi

Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar





Pemantulan cahaya (Reflection of Light) pada Cermin Datar sering terjadi disekitar kita. Pernahkan kalian berpikir mengapa mata kita mampu melihat benda-benda disekitar kita? apa sajakah yang menyebabkan hal tersebut? dan bagaimana prosesnya sehingga kita mampu melihat benda-benda disekitar kita?. Nah, pada pembahasan kali ini penulis akan mengupas tuntas  hal ini, sebelumnya penulis akan menjelaskan definisi dari pemantulan cahaya. Pemantulan cahaya termasuk kajian optika geometrik.  Cahaya dapat mengalami peristiwa pemantulan cahaya sebagian atau seluruh  ketika cahaya menumbuk suatu permukaan bahan tak tembus cahaya. Seperti halnya cahaya yang dipantulkan oleh suatu benda mengenai mata, maka kita akan dapat melihat benda tersebut.  Pada  dasarnya sinar merupakan garis yang tegak lurus terhadap cahaya. Dalam medium, cahaya merambat lurus dan garis-garis lurus tempat cahaya merambat dinamakan sinar cahaya. Apabila  dalam medium terdapat lebih dari satu sinar cahaya, maka sinar tersebut disebut berkas cahaya yang terdiri atas berkas sinar sejajar, berkas sinar mengumpul  (konvergen) dan berkas sinar menyebar (divergen).

Pemantulan Baur dan Pemantulan Teratur
Pada dasarnya pemantulan cahaya dibedakan 2 macam, yaitu pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan baur/difus (diffuse reflection) adalah pemantulan yang terjadi apabila berkas sinar sejajar mengenai permukaan kasar, maka berkas sinar (stream of light) tersebut akan dipantulkan ke segala arah, contohnya pada kaca buram, kertas, pakaian, dan aspal jalan. Sedangkan pemantulan  teratur (specular reflection) adalah pemantulan yang terjadi apabila berkas sinar sejajar tersebut akan dipantulkan sejajar dan searah, contohnya pemantulan cahaya pada permukaan datar seperti permukaan pada air tenang dan cermin.

Hukum Pemantulan Cahaya
Hukum snellius atau yang sering kita dengar adalah hukum pemantulan cahaya ditemukan oleh Willebrord Snellius tahun 1591-1626 pada abad ke-17. Snellius merupakan ahli matematika berkebangsaan Belanda yang telah mengadakan penelitian tentang pemantulan cahaya. Menurut Hukum Snellius:
  • Sinar datang, sinar pantul dan garis normal berpotongan di satu titik dan terletak pada satu bidang datar.
  • Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r).

Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar
Setiap hari sebelum keluar rumah otomatis kalian akan menyetor muka dulu ke depan cermin. Nah cermin yang kalian gunakan tersebut termasuk cermin datar. Cermin datar (Flat mirror) berbentuk datar terdiri dari kaca atau medium transparan. Pada cermin ini, dilapisi cat logam membentuk datar. Cahaya akan dipantulkan secara teratur, jika seberkas cahaya menumbuk cermin datar. Adanya peristiwa ini menyebabkan pembentukan bayangan benda di dalam cermin. Olehnya itu, terbentuk sifat-sifat bayangan pada cermin datar diantaranya :
  1. Bayangan tidak dapat ditangkap oleh layar sehingga bayangannya bersifat maya
  2. Ukuran bayangan besarnya sama terhadap ukuran bendanya (perbesaran bayangan = 1)
  3. Jarak benda ke cermin sama besar dengan jarak bayangan ke cermin
  4. Bayangan tegak dan menghadap berlawanan arah terhadap bendanya.

        Melukis Pembentukan Bayangan Pada Cermin Datar
Pada cermin datar, kita dapat melukis pembentukan bayangan dengan menggunakan diagram sinar yang berupa garis dengan tanda panah. titik potong berkas sinar-sinar pantul merupakan titik bayangan, bayangan terdiri dari nyata dan maya. Jika titik potongnya merupakan titik potong sinar-sinar pantul yang konvergen, maka disebut banyangan nyata. Sedangkan, titik potong perpanjangan sinar-sinar pantul yang divergen disebut bayangan maya. Bayangan yang terbentuk pada cermin datar merupakan bayangan maya, maka titik bayangan dihasilkan dari titik potong perpanjangan sinar-sinar pantul yang digambarkan dengan garis putus-putus. Pembentukan bayangan pada cermin datar dapat dilukiskan dengan diagram sinar sebagai berikut:
  1. Pertama-tama kita melukis sebuah sinar menuju ke cermin dari benda. Kemudian, memantulkannya ke mata sesuai hukum pemantulan cahaya.
  2. Selanjutnya kita melukis sinar kedua dari benda menuju cermin dan memantulkannya ke mata.
  3. Kemudian kita melukis perpanjangan sinar-sinar pantul tersebut di belakang cermin dan melukis bayangan benda di belakang cermin pada perpotongan titik yang berasal dari perpanjangan sinar-sinar pantul. 

Jumlah Bayangan pada Cermin Datar
Pada sebuah cermin datar, akan terbentuk sebuah bayangan yang sama besar di dalam cermin, jika sebuah benda ditempatkan di depan sebuah cermin datar. Namun, Bula dua buah cermin disusun dengan sudut apit tertentu , maka jumlah bayangan yang terbentuk dapat diketahui melalui persamaan: 
n = (360 derajat/sudut alfa) - m                            
keterangan:
n = jumlah bayangan
sudut alfa = sudut diatara kedua cermin
m = 1 jika (360 derajat/sudut alfa) bernilai genap
m = 0 jika (360 derajat/sudut alfa)  bernilai ganjil





Contoh Soal pada Cermin Datar
Jika benda N diletakkan antara dua cermin datar yang membentuk sudut 720 satu sama lain. Hitunglah jumlah bayangan benda A yang terbentuk!
jawab:
Diketahui: sudut alfa = 72 derajat
Ditanyakan: n …….?
penyelesaian:
n = (360 derajat/sudut alfa) - m
n = (360 derajat/72 derajat) - m
n = 5 - 0
n = 5 bayangan

Demikianlah uraian mengenai pemantulan cermin utamanya pada cermin datar, semoga bermanfaat. Terima kasih telah berkunjung ke portal kami. 

0 komentar:

Posting Komentar