Menyajikan Berbagai Info menarik meliputi Info Pendidikan dan Teknologi Informasi

Inovasi Pembelajaran Kecapi Portabel






KECAPI PORTABEL: Pengembangan Model Pembelajaran Kecapi Terintegrasi Portal Rumah Belajar Kemendikbudristek dan Platfon Merdeka Mengajar (PMM) Berbasis Pembelajaran Berdiferensiasi Mewujudkan Merdeka Belajar

 

Oleh:

Sriwahyuni, S.Pd., Gr., M.Pd.

 

 A.   Nama Model

Model Pembelajaran Kecapi (Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Cakap, Analisis, Presentasi, dan Informasi).

 

B.   Deskripsi Singkat Model

Kurikulum merdeka mengajar menuntut pembelajaran yang sesuai profil pelajar pancasila, pembelajaran berpusat pada murid dan berdiferensiasi. Olehnya itu, guru harus mampu menguasai ketiga elemen ini untuk diterapkan dalam pembelajaran kurikulum merdeka sehingga dapat mewujudkan merdeka belajar. Perwujudan merdeka belajar dapat terlihat dari pembelajaran yang dilakukan adalah berbasis diferensiasi. Apa itu pembelajaran diferensiasi? Jadi, pembelajaran diferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan pada siswa untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa tersebut (Diannita, 2022).

Pembelajaran diferensiasi tidak selamanya hanya berkutat pada diferensiasi produk. Tetapi juga berdiferensiasi proses, konten/materi. Nah, bagaimana cara melakukan pembelajaran diferensiasi?.  Cara pertama guru harus mengetahui terlebih dulu gaya belajar murid. Misalnya murid bergaya belajar visual, kinestetiak atau auditory. Cara kedua, guru dapat melihat dari cara mengerjakan tugas-tugas murid. Mereka senang membuat apa. Selain itu, guru juga dapat membuat pertanyaan pemantik untuk mengetahui minat dan karakteristik siswa. Misalnya ada yang suka belajar sambil dengar musik, ada yang suka belajar jika suasana hening tanpa suara. Ataukah ada yang suka belajar jika menonton youtube atau televisi.

Pembelajaran berdiferensiasi diharapkan berpusat pada murid. Pembelajaran berpusat pada murid artinya pembelajaran berorientasi pada keaktifan murid. Guru tidak lagi mendikte murid. Tetapi, peran guru sebagai pendamping yang mengarahkan murid.

Pembelajaran setelah pandemi di SMAN 1 Pinrang memiliki berbagai kendala antara lain masih banyak murid yang perlu terbiasa dengan keadaan normal. Hal ini didasari hasil asesmen diagnosis yang saya lakukan. Terdapat murid yang masih mengalami kendala-kendala learning loss saat pandemi. Baik dari lingkungan belajar maupun kondisi sosial keluarga. Hal ini diperkuatdari diagnosis Tim kurikulum tim komite dan tim guru BK yang disampaikan saat rapat di bulan juli.  Oleh karena itu, Awal pasca covid sangat perlu perhatian khusus agar kendala - kendala yang dihadapi tidak menjadi halangan dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.

 Dampak yang masih sangat terasa adalah penurunan kualitas keterampilan dan berkurangnya kolaborasi antar murid. Setiap Guru Harus mampu merancang pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar murid dapat belajar efektif dan memahami kompetensi secara menyeluruh. Oleh karena itu, guru harus cerdas meramu pembelajaran dan mampu membuat media, menciptakan model dan metode dalam pembelajaran. Hal inipun didasari konsep merdeka belajar dimana murid dapat memilih waktu dan jenis media/metode/model yang digunakan dalam pembelajaran berdasarkan asesmen diagnostik.

Kecapi merupakan alat musik tradisional suku Bugis. Menurut admin WBTB jenis alat musik ini terdiri dari dua komponen utama, yaitu satu komponen berupa batang kecapi dan satu komponen lainnya disebut tali atau senar. Alat musik tradisional ini sering digunakan saat mengiringi lagu terkhusus lagu daerah bugis. Selain itu mengiringi cerita perjuangan masa lampau. Pudarnya kecapi mendorong penulis untuk menggunakannya sebagai alat praktikum untuk mengukur banyaknya getaran pada senar yang terjadi saat dipetik.

 Kecapi Kecapi merupakan akronim dari sintaks model pembelajaran yang terdiri dari 6 (enam) tahapan/langkah yaitu Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Cakap, Analisis, Presentasi, dan Informasi. Pada setiap langkah/tahapan saling terkait. Model ini dikembangkan untuk mengatasi learning loss yang masih terasa pasca awal pandemi. Model pembelajaran kacapi sangat unik karena pada fase Cakap, murid akan mengeksplorasi melalui praktikum dimana alat praktikum disesuaikan minat murid. Misalnya murid yang suka kesenian boleh memilih kecapi sebagai alat praktikumnya.

Pada model kecapi, pesertapun dipersilahkan mengakses portal rumah belajar dan dibebaskan memilih fitur sesuai gaya belajar murid. Media ini sangat praktis, mudah digunakan dan dapat digunakan tanpa kuota. Portal rumah belajar dapat digunakan murid kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja. Media ini sangat menunjang pembelajaran kecapi karena murid semakin bersemangat dan mengerti. Apalagi disuguhkan beragam sumber belajar yang interaktif sehingga murid yang mengikuti pembelajaran tidak jenuh belajar fisika.






C.   METODE PENGEMBANGAN MODEL KECAPI PORTABEL

Model ini telah dikembangkan melalui metode penelitian pengembangan (R&D). Metode pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu atau menyempurnakan produk yang telah ada sebelumnya. Adapun produk yang dihasilkan berupa model pembelajaran yakni pengembangan model kecapi terintegrasi Portal Rumah Belajar Kemendikbudristek dan Platfon Merdeka Mengajar (PMM) Berbasis Pembelajaran Berdiferensiasi Mewujudkan Merdeka Belajar.

Menurut Multyaningsih, E. (2007), pengembangan bahan ajar elektronik disarankan menggunakan model ADDIE.  Oleh karena itu, Model Pengembangan yang digunakan dalam mengembangkan bahan ajar pembelajaran ini adalah ADDIE (analysis, design, develop, implementation dan evaluation).

Inovasi pembelajaran ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pinrang,  berlokasi di Jl. Jendral Urip Sumoharjo No. 02Pinrang, Sulawesi SelatanInovasi pembelajaran ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2022/2023 yaitu tanggal 13-24 oktober 2022.

Subjek Inovasi pembelajaran adalah murid kelas XA SMA Negeri 1 Pinrang yang terdaftar pada tahun ajaran 2022/2023 terdiri atas 35 siswa

  

D.   DESKRIPSI PELAKSANAAN INOVASI PEMBELAJARAN

Adapun sintaks Model pembelajaran Kecapi Portabel sebagai berikut:

1) Kontekstual

Pada fase ini guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat merangsang pengetahuan awal murid agar menimbulkan respon kepenasaran mengenai pertanyaan tersebut. Stimulasi dalam model kecapi dapat berbentuk video, audio, teks, gambar dll.

 

2) Elaborasi Pemahaman

Pada fase ini guru mengarahkan murid bekerja sama dalam penyelidikan. Murid memperoleh kesempatan untuk bekerja sama dalam mencari informasi. Penyelidikan dapat dilakukan melalui bantuan media Portal Rumah Belajar. Media ini sangat menarik karena dapat membangun pengetahuan baru murid. Selain itu, sumber belajar yang beragam membuat murid semakin aktif dalam pembelajaran. Media fitur portal rumah belajar ini dapat diakses kapan saja dimana saja dan dengan siapa saja. Beberapa fitur portal rumah belajar kemendikbud dapat digunakan  tanpa menggunakan kuota.

 

3) Cakap

Pada fase cakap murid menerapkan konsep dan keterampilan yang telah dipelajari melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum lanjutan, permainan (game), membuat proyek, produk dll. Pada tahap ini, murid melakukan praktikum sesuai gaya belajar mereka. Misalnya, murid yang bergaya belajar kinestetik dapat memilih alat praktikum sesuai minatnya. Murid yang berminat pada kesenian dapat memilih alat praktikum kecapi dll.

 

4) Analisis

Pada tahap ini murid menganalisis hasil eksplorasi dan menyajikan dalam berbagai bentuk produk sesuai gaya belajarnya.

 

5)  Presentasi

Pada tahap ini, murid dapat mempresentasikan atau menunjukkan hasil kerjanya, kemudian kelompok yang lain menanggapi. Guru memberikan penguatan dan membimbing murid yang kadang-kadang mendorong murid melakukan investigasi lebih lanjut.

 

6)  Informasi

a.    Menarik kesimpulan

Pada fase ini, murid menarik kesimpulan berdasarkan hasil verifikasi dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang unggul.

 

b.   Refleksi

Pada fase refleksi, murid mengungkapkan segala bentuk rasa dan kesan secara jujur dan terbuka setelah pembelajaran. murid mengungkapkan apa saja hal positif dan negatif dari aktivitas pembelajaran. Selain itu, murid memberikan apa saja yang diinginkan dan diharapkan pada aktivitas pembelajaran selanjutnya; Guru menjadikan refleksi sebagai alat melakukan evaluasi yang berkelanjutan. Refleksi dapat berbentuk ucapan, catatan, video dll.

 

c.   Berbagi

Pada fase ini, murid berbagi hasil produk yang telah dibuatnya di media sosial. Murid dapat berabagi melalui youtube, instagram, facebook, whatsup, tiktok, twitter dll.

 

Setelah implementasi inovasi pembelajaran menggunakan model kecapi terintegrasi Portal Rumah Belajar Kemendikbudristek dan Platfon Merdeka Mengajar (PMM) Berbasis Pembelajaran Berdiferensiasi. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan diberikan tes sebagai alat yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur Hasil Belajar Murid yang merdeka belajar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes berbentuk soal pilihan ganda. Data hasil belajar yang diambil dari pretes dan posttes murid, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dianalis dengan melihat hal-hal yang terjadi di kelas pada saat berlangsungnya penelitian eksperimen yang diambil dengan lembar observasi.

Selanjutnya menghitung nilai N-Gain untuk mengetahui peningkatannya. Gain adalah selisih antara nilai pos-test dan pre-testgain menunjukkan peningkatan hasil belajar setelah pembelajaran dilakukan guru. Adapun persamaannya sebagai berikut:



 



E.  Pembahasan Hasil Pelaksanaan Inovasi Model Pembelajaran  Kecapi    Portabel

Inovasi pembelajaran ini menghasilkan suatu produk model kecapi terintegrasi Portal Rumah Belajar Kemendikbudristek dan Platfon Merdeka Mengajar (PMM) Berbasis Pembelajaran Berdiferensias. Pada Konsep pengukuran kurikulum merdeka mengajar kelas x yang dapat diakses melalui hp atau komputer secara gratis untuk meningkatkan hasil belajar murid.

Konsep yang disusun dalam model dan media ini adalah memadukan konsep fisika dan unsur kearifan lokal dalam bentuk pembelajaran diferensiasi yang menarik yakni menggunakan kecapi sebagai alat untuk diukur. Materi yang disajikan didasarkan oleh pengetahuan analisis. Sehingga murid dibimbing memahami materi secara analisis dengan mengeksplorasi materi untuk dipahami.

Model kecapi terintegrasi Portal Rumah Belajar Kemendikbudristek dan Platfon Merdeka Mengajar (PMM) Berbasis Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan model yang interaktif dan inovatif, murid dapat belajar secara diferensiasi dan berpusat pada murid. Khusus Portal Rumah Belajar Kemendikbudristek dan Platfon Merdeka Mengajar (PMM) dapat menjadi media mandiri tanpa harus terikat ruang dan waktu, serta menjadi alternatif bagi murid untuk memahami materi di mana saja dan kapan saja. Sehingga keterbatasan waktu di sekolah tidak menjadi hambatan murid untuk belajar.

Model Portal Rumah Belajar Kemendikbudristek dan Platfon Merdeka Mengajar (PMM) berbasis diferensiasi sangat cocok dilaksanakan di kurikulum merdeka. Guru dapat menggunakan diferensiasi berdasarkan metode inkuiri. Dalam pengajaran inkuiri guru tidak terlalu banyak menggunakan waktu untuk menerangkan, tetapi guru banyak mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai, sehingga setiap murid dapat menjawab pertanyaan guru dan mampu mengungkapkan pendapat, serta dapat meningkatkan daya fikir murid terhadap segala sesuatu yang dibahas. Dengan demikian, guru dapat membantu murid agar dapat menemukan sendiri konsep atau prinsip yang direncanakan guru untuk mereka miliki (Syarfaruddin, 2005).

Berdasarkan National Science Education Standards (NSES p. 23) dalam NSTA, 2004) mendefinisikan saintific inkuiri sebagai berikut:

 

Scientific inquiry as”the diverse ways in which scietist study the natural world and propose explanations based on the evidence derived from their work. Scientific inquiry also refers to the activities through which students develop knowledge and understanding of scientific ideas, as well as an understanding of how scientists study the natural world.                                                                                                                                                                                           (NSTA, 2004)

                              

Tahap implementasi dilaksanakan pada 35 murid. Setelah murid diajar menggunakan model pembelajaran kecapi portabel, diberikan instrumen hasil belajar. Adapun hasil rata-rata pretes dan postes siswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran kecapi portabel berdasarkan kemampuan hasil belajar dari domain kompetensi terlihat pada grafik sebagai berikut:

  


  

Grafik 1.  menunjukkan bahwa terlihat jelas adanya peningkatan hasil belajar murid setelah belajar menggunakan model pembelajaran kecapi portabel. Skor pretest dan postes mengalami peningkatan. Skor rata-rata yang diperoleh meningkat. Rata-rata nilai N-Gain adalah 0,54 berada dalam kategori sedang. Artinya penggunaan model pembelajaran kecapi portabel efektif meningkatkan hasil belajar murid mewujudkan merdeka belajar.

Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kecapi portabel dapat memperbaiki kualitas proses pembelajaran murid kelas XA  SMAN 1 Pinrang.  Sesuai nilai gain data hasil belajar menyatakan bahwa terjadi peningkatan N-gain. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yakni model pembelajaran kecapi portabel dapat meningkatkan meningkatkan hasil belajar murid mewujudkan merdeka belajar.

    

E)   TINDAK LANJUT

Berdasarkan hasil refleksi murid baik secara langsung, maupun melalui ruang chat, maka diadakan tindak lanjut untuk penyempurnaan diantaranya:

  1. Memperbiki model pembelajaran yang dianggap kurang.
  2. Aktif mengikuti kegiatan inovasi pembelajaran agar memahami ilmunya
  3. Mengadakan sosialisasi dan saling berbagi kepada komunitas mabarakka ajarma di smpn 3 Suppa agar mendapat masukan dan kritik. Selain itu, dapat digunakan oleh mapel yg lain
  4. Mengadakan diseminasi melalui webinar lintas provinsi

 

Silakan kunjungi link ini untuk melihat  video pembelajaran saya dengan siswa menggunakan Model Pembelajaran KECAPI Terintegrasi Portal Rumah Belajar Kemendikbudristek dan dapat di klik di link berbagi PLATFORM MERDEKA MENGAJAR 

https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/video/141229

 

 

REFERENSI

https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/

 

https://www.pintar.tanotofoundation.org/belajar-diferensiasi-solusi-menajamkan-potensi-siswa/

 

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=207

 

Mulyatiningsih, E. 2007. Model-Model R&D. Jogyakarta. D.I, Jogyakarta . Indonesia

 

NSTA. 2004. National Science Teacher Association. Dipetik june, 2, 2017. Dari science teaching.Illnois, USA

 

 

0 komentar:

Posting Komentar